https://aiohealthpro.com/cjdd05p1h1t Menuliskan teladan ulama` salaf selalu mengingatkan kita tentang kebenaran statement DR. `Aidh al Qarni. Tulisnya,
https://foster2forever.com/2024/08/zs3gil9llyx.html “Aku berpesan kepadamu untuk membaca kisah hidup orang-orang shaleh; para shahabat Nabi, tabi’in, ahli ibadah dan ahli zuhud dari kalangan ahlussunnah. Berhentilah sejenak pada kabar-kabar mereka. Dan bacalah perjalanan hidup mereka. Karena itu akan memompa semangatmu dan menorehkan kehausan untuk meneladani mereka. Atau setidaknya membuatmu https://homeupgradespecialist.com/p16tm92irb malu terhadap dirimu sendiri. Buy Alprazolam Online In India Malu kepada Rabbmu saat engkau membandingkan hidup mereka dengan hidupmu. Maka tadaburilah kisah-kisah mereka. Hiduplah bersama mereka; dalam kezuhudan, kewara’an, penghambaan, rasa khauf kepada Allah, ketawadhu’an, keindahan budi pekerti dan kesabaran mereka….” (DR. ‘Aidh al Qarni, Hakadza Haddatsana az Zaman, hal : 283-384).
Lebih dari itu, kebaikan yang dilakukan seseorang akan berbuah kebaikan yang lainnya. Begitu pula dengan kebatilan, ia memiliki saudara. Benarlah apa yang pernah dikatakan oleh Urwah bin Zubair, sebagaimana yang diabadikan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya, Shifatus Shafwah : II/85, “Idzâ raayta r-rajula ya`malu l-hasanata fa`lam anna lahâ `indahu akhawâtun, wa idzâ raaytahu ya`malu s-sayyiata fa`lam anna lahâ `indahu akhawâtun, fa inna l-hasanata tadullu `ala ukhtihâ wa inna s-sayyiata tadullu `ala ukhtiha, Jika engkau melihat seseorang melakukan kebaikan, maka ketahuilah bahwa kebaikan itu pasti memiliki saudara-saudara, dan jika engkau melihatnya melakukan kejelekan maka ketahuilah bahwa kejelekan itu pasti memiliki saudara-saudaranya. Karena sesungguhnya kebaikan menunjukkan kepada saudaranya, dan kejelekan menunjukkan kepada saudaranya.”
Alprazolam Buy Cheaphttps://polyploid.net/blog/?p=30skc0f34 Ibarat magnet, sebuah kebaikan yang diamalkan akan menarik kebaikan lain untuk diamalkan juga. Kita belajar itu dari perjalanan hidup generasi emas umat ini, diantaranya adalah Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallâhu `alaihi wa sallam.
https://nedediciones.com/uncategorized/ijq5v5e5 Jasadnya mungkin sudah berpuluh abad terkubur dalam bumi namun cahaya keteladanan yang beliau lakukan selama hidup di dunia serasa tak kan pernah redup. Selalu menyinari kalbu-kalbu yang merindukan hidup mulia dunia-akherat. Mudah-mudahan keteladanan dalam tulisan singkat ini memotifasi diri untuk mempebanyak bekal sesudah mati. Semua kisah diambil dari kitab Shifatus Shafwah karya Ibnul Jauzi : II/93-96, Cet : II, 1979, yang ditahqiq oleh Mahmud Fakhuri dan DR. Muhammad Rawwas Qal`ahji. Semoga bermanfaat.
https://merangue.com/a6ehs3v0m Teladan Pertama, kebiasaan berwajah pucat ketika berwudhu karena teringat Allah. Dari Abdurrahman bin Hafsh al Qurasyi berkata, “Biasanya Ali bin Husain berwajah pucat ketika berwudhu, kemudian keluarganya bertanya, “Kenapa kalau selalu pucat setiap kali berwudhu?” beliau menjawab, “Tadrûna bayna yadayman urîdu an aqûma, tahukah kalian di hadapan siapa aku akan berdiri?”
Teladan Kedua, ketawadhu’an. Dari Abdullah bin Abi Sulaim berkata, “Bila Ali bin Husain berjalan, maka tangannya tidak sampai melewati pahanya dan tidak pernah melambaikan tangannya. Apabila ia hendak melaksanakan shalat, tubuhnya bergetar. Ketika ditanya, ‘Ada apa denganmu?’ Ia menjawab, ‘Ma tadrûna bayna yaday man aqûmu wa man unâjî, Tidak tahukah kalian di hadapan siapa aku akan berdiri dan bermunajat?’.”
https://oevenezolano.org/2024/08/065zv0pfj8 Teladan Ketiga, kekhusyu`an dalam shalat dan selalu mengingat akherat. “Pernah” kata Abu Nuh al Anshari “terjadi kebakaran di rumah yang di dalamnya ada Ali bin Husain, sedangkan pada waktu itu beliau sedang bersujud. Manusia meneriakinya, ‘Ya ibna rasûlillâ, an nâr.., ya ibna rasûlillâh, an nâr.., wahai cucu Rasulullah ada api…wahai cucu Rasulullah ada api…’ tetapi sedikitpun beliau tidak mengangkat kepalanya sehingga api berhasil dipadamkan. Ketika ditanya, ‘Ma l-ladzî alhâka `anhâ, apa yang membuatmu lalai dari api itu?’ beliau menjawab, ‘alhatnî `anhâ n-nâru l-ukhrâ, ada api lain yang membuatku lalai dari api tadi, yaitu api neraka.”
Can I Order Xanax Online Legally Teladan Keempat, untuk berlapang dada dan mendoakan kebaikan orang lain, sekalipun kepada orang yang mengatai dan mencacinya. Dinarasikan Sufyan, “Ada seorang lelaki yang mendatangi Ali bin Husain radhiyallâhu `anhu, lalu berkata, ‘Sesungguhnya fulan telah menyakiti dan menuduhmu yang bukan-bukan.’ Kemudian beliau mengajak, ‘yuk kita pergi menemui lelaki itu.’ Mereka beranjak pergi dan lelaki tadi menganggap bahwa beliau akan memberikan pembelaan untuk dirinya, namun sesampainya di sana, beliau berkata, ‘Ya hâdza in kâna ma qulta fiyya haqqan fa ghafarallâhu lî wa in kâna mâ qulta fiyya bâthilan fa ghafarallâhu laka, ‘Hai fulan, jika yang kau katakan tentang diriku itu benar, semoga Allah mengampuniku. Tapi, jika yang kau katakan tentang diriku batil (keliru), semoga Allah mengampunimu!’.”
Buy Xanax Mexico Online Itulah Ali, cucu Rasulullah, yang memiliki hati seluas samudera sehingga mudah memaafkan orang lain, bahkan mendoakan kebaikan untuk orang yang mengatainya. Kisah lain disebutkan oleh Ya`qub al Madani. Ia berkata, “Konon pernah ada persoalan antara Hasan bin Hasan dengan Ali bin Husain. Hasan bin Hasan mendatangi Ali bin Husain yang kala itu sedang bersama teman-temannya di masjid. Ia mengungkapkan segala ‘kejengkelannya’ kepada Ali sementara beliau hanya diam. Maka Hasan pun pergi. Pada malam harinya, Ali mendatangi rumah Hasan, dan mengetuk pintu rumahnya. Setelah keluar, Ali berkata, ‘Wahai saudaraku, kalau apa yang engkau katakan kepadaku benar adanya, semoga Allah mengampuniku, namun kalau yang engkau katakan bohong, semoga Allah mengampuni. As salâmu `alaikum.’ (yâ akhî, in kunta shâdiqan fî mâ qulta lî fa ghafarallâhu lî wa in kunta kâdziban fa ghafarallâhu laka, assalâmu `alaikum). Setelah itu Hasan mengikutinya dan memeluknya dari belakang sembari menangis sampai tersedu-sedan, kemudian berkata, ‘Sudah, aku tidak akan mengulangi apa yang tidak kamu sukai.’ Beliau membalas, ‘Wa anta fî hillin mimmâ qulta lî, aku juga sudah memaafkan kekatamu.’
https://mandikaye.com/blog/c8klc0gk0 Teladan Kelima, ikhlas dalam beramal, terutama dalam bersedakah. Seolah tak ingin amalnya sia-sia. Karena, bukankah ada tiga jenis manusia yang pertama kali disiksa oleh Allah Ta`ala pada hari kiamat kelak adalah mujahid, seorang alim dan qari, dan dermawan. Ketika ditanya tentang amal mereka di dunia, mereka menjawab dengan bangga, “Ya Allah, aku berjuang di jalan-Mu, demi Engkau.” “Aku belajar untuk diajarkan kepada orang lain, dan membaca al Qur’an demi Engkau ya Allah.” “Aku berinfak di jalan-jalan kebaikan yang Engkau sukai ya Allah.” Tetapi Allah lebih mengetahui apa yang ada dibalik hati hingga berfirman kepada semuanya, “Kamu dusta, dusta dan dusta.” Kemudian mereka diseret ke neraka. Ah, malangnya. Apa pasalnya? Karena mereka riya` dalam amalnya. Dan Ali bin Husain tidak mau seperti itu. Ia mengikhlaskan semua amalnya untuk Allah Ta’ala. Biarlah apa kekata manusia yang mengatainya sebagai orang pelit tetapi Allah Mahatahu segalanya. Sehingga penduduk Madinah baru tersadarkan ketika beliau meningal dunia. Dari Syaibah bin Nu’amah, ia berkata, “Ketika hidup, Ali bin Husain dikenal bakhil. Tapi ketika beliau sudah meninggal, orang-orang baru tahu kalau ia menanggung makan 100 keluarga di Madinah (kâna `alî ibnu l-husaini yabkhalu fa lammâ mâta wajadûhu yaqûtu mî’ata ahli baitin bi l-madînati). ” Subhanallah.
Dalam riwayat lain, dari Muhammad bin Ishaq, ia berkata, “Kâna nâsun min ahli l-madînati ya`îsyûna lâ yadrûna min aina kâna ma`âsyuhum, fa lammâ mâta `ali ibnu l-husain faqadû mâ kânû yu’tûna bihi bi l-laili, Dahulu, penduduk Madinah hidup dan tidak tahu dari mana mereka mendapatkan jatah penghidupan. Ketika Ali bin Husain meninggal dunia, mereka kehilangan apa yang biasanya mereka terima di malam hari.”
https://merangue.com/4xbeq68 Dari Amru bin Tsabit, ia berkata, “Ketika Ali bin Husain meninggal dunia, orang-orang memandikannya dan melihat ada bekas kehitam-hitaman di punggungnya. Mereka bertanya-tanya, bekas apakah ini? Maka ada sebagian yang menjawab, ‘Itu bekas dia memikul kantong gandum yang ia pikul di malam hari untuk diberikan kepada orang-orang fakir Madinah’.”
Dinarasikan Abu Hamzah Ats-Tsimali, ia berkata, “Salah satu kebiasaan Ali bin Husain adalah memikul sekantong roti di malam hari, lalu ia menyedekahkannya. Ia berkata, ‘Inna shadaqata s-sirri tuthfi’u ghadhaba r-rabbi `azza wa jalla, sesungguhnya sedekah secara diam-diam dapat memadamkan kemarahan Allah Azza wa Jalla’.”
Buy Xanax From Usa Maka tak heran, jika kita mendapati dalam salah satu bait doanya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai Engkau perbagus penampilan lahiriyahku di hadapan semua orang, sementara batinku Engkau perburuk. Ya Allah, sebagaimana aku telah berbuat jahat kepada-Mu, tapi Engkau senantiasa berbuat baik kepadaku, maka ketika aku kembali berbuat jahat, perlakukanlah aku dengan baik juga.”
https://polyploid.net/blog/?p=jpmq65qs Ah, Ali…, indah nian teladan yang engkau berikan. Teladanmu bak pelangi yang memantulkan warna indah sampai kapanpun. Semoga kami bisa meneladani.
https://nedediciones.com/uncategorized/3rhbtyhbwaa Ada nasehat berharga yang beliau titipkan kepada kita. Nasehat tulus yang terlahir karena mengharapkan kebaikan dunia-akherat kita. Xanax Bars Where To Buy Online “Aku heran dengan orang sombong dan berbangga diri,” katanya, https://eloquentgushing.com/5vju18heed “yang kemarin dia adalah air mani dan esok akan menjadi bangkai. Aku sangat heran dengan orang yang ragu tentang keberadaan Allah, padahal ia melihat ciptaan-Nya. Aku sangat heran dengan orang yang mengingkari penciptaan kedua kalinya (hari berbangkit), padahal ia melihat penciptaan pertama. Aku heran sekali dengan orang yang bekerja untuk negeri fana, namun meninggalkan bekerja untuk negeri abadi.”
https://sugandhmalhotra.com/2024/08/07/r7ojwtrw8 Semoga bermanfaat.
Akhukum fillah. Nuhibbukum fillah ya ikhwatah….,
https://inteligencialimite.org/2024/08/07/s2lf3lbz ___________
https://aiohealthpro.com/unzzruurzs Kepada teman-teman yang mengcopy paste artikel di www.oaseimani.com, kami sangat berterima kasih, dan berhutang budi kepada antum. Semoga usaha dalam menebarkan kebaikan menambah pundi-pundi pahala kita di sisi-Nya, kelak. Amin. *admin www.oaseimani.com*
https://foster2forever.com/2024/08/5ht92lcg.html hamba says
https://blog.extraface.com/2024/08/07/zt20jbl7oy6 cucu rasulullah, Husain bin Ali atau Ali bin Husain?
https://www.completerehabsolutions.com/blog/9z742zafs Admin says
https://www.clawscustomboxes.com/1r0wfeqhsk
Husain bin Ali, nama lengkapnya Husain bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib… kalau dalam bahasa arab ibnu _untuk anak sendiri atau pun ke bawahnya (cucu atau apalah namanya)….,atau cicit mungkin ya?