https://polyploid.net/blog/?p=uucf8t9
https://foster2forever.com/2024/08/9ba2ui2q.html https://www.psicologialaboral.net/2024/08/07/4krae5fh88t Anak Shalih; Kecil-kecil Ingin Shalat Malam
https://solomedicalsupply.com/2024/08/07/u4lizlpo
https://nedediciones.com/uncategorized/ocnzymqyys4 Suatu hari Abu Yazid al-Busthami melaksanakan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya. Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.
https://www.completerehabsolutions.com/blog/dvzz3jhwl
https://oevenezolano.org/2024/08/yn1plxd Lalu terjadilah dialog di antara mereka berdua; Abu Yazid dan anaknya:
Xanax Bars Buy Online “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”
Online Xanax Reviews “Lalu mengapa ayah shalat?”
https://www.clawscustomboxes.com/dssnyw06rwy “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”
https://aiohealthpro.com/sb6gjckg92 Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Alquran yang ia hafal,
“Aku telah menghafal sebagian firman Allah yang berbunyi: ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’.
Buy 1000 Xanax Tidak hanya itu, anaknya kemudian bertanya, “Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
https://transculturalexchange.org/2a8k53z8 “Tentu saja para sahabat beliau.”
“Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”
Buy American Xanax Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku, kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api; dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Allah memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”
https://solomedicalsupply.com/2024/08/07/un506ma2b8 Abu Yazid pun tersentak dengan ucapan anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Allah yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil.
Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Allah daripada bapakmu.”
Maha Suci Allah, yang mengubah keadaan. Hari ini anak-anak kita jauh dari Allah, mereka sibuk dengan hal-hal yang menjauhkan mereka dari Allah dan terbiasa dengan akhlak dan budi pekerti yang rendah. Kalau generasi dahulu sejak kecil mereka telah mengenal ketaatan, mungkin tidak berlebihan apabila kita katakan anak-anak sekarang sejak kecil telah mengenal kemaksiatan kecuali yang diselamatkan oleh Allah. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka, mencontohkan perbuatan ketaatan, dan menjauhkan mereka dari acara-acara dan program yang memuat akhlak yang hina, karena anak-anak meniru apa yang mereka saksikan.
https://blog.extraface.com/2024/08/07/w9ckr3a531 Mudah-mudahan Allah memberi taufik kepada kita dan keluarga kita untuk selalu menaati-Nya.
https://udaan.org/xqrljxa86w.php
https://merangue.com/13dnlzw Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf
[…] Kecil-kecil ingin Shalat Malam […]