OaseImani.com

Karena Iman Butuh Siraman

  • Home
  • Artikel Islam
    • Akhlak
    • Aqidah
    • Bukuku
    • dakwah
    • Fikih
    • Fikih Ramadhan
    • Hadits
    • Khotbah
    • Kisah
    • Maqalah
    • Tafsir
    • Tarbiyah
    • Tarikh
    • Tarjamah
    • Tsaqofah
  • Artikel Pilihan
    • maharoh
    • Muslimah
    • Resensi Buku
  • Buku
  • Diaryku
  • Download
    • Mp3
    • Book
    • Video

September 18, 2017 by Ibnu Abdil Bari Leave a Comment

Hidup Ini Dipergilirkan

 

“Ana wallahi dzalikas sa’il…., demi Allah, aku-lah pengemis itu.” kata si suami kedua

 

 

Kisah ini disebutkan oleh Al-Absyihi dalam Al-Mustathraf (hal. 17) dan Ibnu Khillikan dalam Wafayatul A’yan (6/108):

 

Al-Absyihi menyebutkan sebuah riwayat bahwa ada seorang lelaki yang tengah makan bersama istrinya. Di hadapan keduanya tersedia ayam bakar. Tetiba di pintu rumahnya ada pengemis yang berdiri meminta belas kasihan. Lelaki itu pun keluar, dan menghardik pengemis tersebut. Tak lama setelah kejadian itu, si lelaki menjadi fakir, dan hilang kekayaannya. Tak hanya itu, ia juga menalak istrinya.

[Read more…]

Filed Under: Bukuku, Kisah Tagged With: 155 Kisah Langka Para Salaf, Buku kisah salaf, kisah-kisah salaf

September 15, 2017 by Ibnu Abdil Bari Leave a Comment

Kencing Diatas Kuburan Ajif

 

“Aku pernah terkencing-kencing karena takut pada Ajif, dan sekarang aku telah kencing di atas kuburnya.” Muhammad bin Fadhl Al-Jarjara’i.

 

            Roda kehidupan manusia tidak selamanya berada dalam satu kondisi. Karena ia selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang menjadi pimpinan, dan kadang menjadi rakyat bawahan. Kadang kaya, kadang miskin. Kadang kelebihan, kadang kekurangan. Ini adalah sunatullah yang sudah diketahui oleh semua manusia. Maka sikap yang adil ketika kita berada di atas adalah menghormati dan memperlakukan sesama dengan akhlak yang baik. Karena bisa jadi, roda itu berbalik.

 

            Ini adalah kisah nyata yang pernah ada dalam sejarah; Muhammad bin Al-Fadhl Al-Jarjara’i pernah terkencing-kencing disiksa oleh Ajif, karena kerasnya siksaan. Tetapi setelah Ajif meninggal dunia, Muhammad bin Al-Fadhl justru pernah kencing di atas kuburnya. Kisah aneh ini disebutkan oleh At-Tanukhi dalam bukunya, Al-Faraj Ba’dasy Syiddah (2/26-28).

 

            Abu Thalib Al-Ja’fari mendengar seorang lelaki berkisah tentang Muhammad bin Fadhal Al-Jarjara’i, orang yang bekerja sebagai salah satu menteri dalam pemerintahan Amirul Mukminin Al-Mu’tashim.

 

            Muhammad berkata, “Aku dipercaya untuk mengelola harta Ajif di Kaskar. Kemudian, seseorang melaporkan bahwa aku telah menghianatinya dan merusakkan barang titipannya. Aku dihadapkan padanya dalam kondisi terikat, dan dimasukkan ke rumahnya di wilayah Surra Man Ra’a.

 

            Pada suatu ketika, Ajib berkeliling di komplek industri Surra Man Ra’a. Ketika melihatku, ia langsung mencela, “Kau telah melenyapkan hartaku. Demi Allah, aku akan membunuhmu.” Kemudian ia berkata pada para pengawalnya, “Bawakan aku cambuk!”

            Aku pun didatangkan, dan siap untuk mendapatkan hukuman cambuk. Tetapi ketika aku melihatnya siap mencambuk, aku kehilangan kesadaran dan tanpa kusadari aku kencing membasahi betisku.

            Sekretaris Ajif melihat keadaanku, lalu ia berkata kepada Ajif, “Semoga Allah memuliakan tuan. Tuan sedang sibuk membangun negeri. Biarkan kami yang memukul dan membunuhnya. Sekarang belum terlambat, semestinya tuan menginstruksikan agar orang ini dipenjara, lalu tuan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi! Jika tuduhan yang dialamatkan kepadanya benar, tuan tidak akan kehilangan waktu untuk menghukumnya. Tetapi jika tuduhan itu salah, tuan tidak terperosok ke dalam perbuatan dosa, dan tuan bebas dari kesalahan mengambil keputusan.”

 

            Ajif kemudian memerintahkan agar aku dipenjara. Aku puun mendekam di penjara selama beberapa hari.

            Waktu itu, Amirul Mukminin Al-Mu’tashim berperang melawan penduduk Amuriyah. Lalu terjadilah apa yang terjadi. Al-Mu’tashim membunuh Ajif. Ketika berita pembunuhan Ajif ini diketahui sekretarisnya, ia langsung membebaskanku.

            Aku pun keluar penjara dengan sukacita. Lalu aku pergi menemui pejabat administrasi kota Surra Man Ra’a. Ia adalah temanku. Maka ketika melihat aku bebas, ia senang. Ia merasa prihatin dengan apa yang kualami selama ini. Kemudian ia memberiku sejumlah uang.

            “Mungkin lebih baik engkau memberiku pekerjaan.” Kataku padanya.

 

            Kemudian ia memberiku pekerjaan di wilayah Diyar Rabi’ah. Kemudian aku mendapatkan pinjaman dari beberapa pedagang saat mereka mengetahui pekerjaanku sekarang. Tak lama kemudian aku meninggalkan pekerjaanku itu karena kurasa sangat berat.

            Ketika kehilangan pekerjaanku, ada desa kecil di wilayah Karatsa. Ketika dulu berkeliling dalam pekerjaan dinas, aku pernah singgah di sana. Aku pun menginap di sebuah rumah di wilayah itu. Pada pagi hari, aku dapati kamar mandinya sempit dan kurang bersih. Aku pun keluar dari dalam rumah menuju sebuah gundukan tanah di tengah padang pasir. Aku duduk dan buang air di sana.

            Pemilik rumah tempatku menginap menyapaku. “Apakah kamu tahu tempat apa yang kau kencingi itu?”

            “Hanya sebuah gundukan tanah.” Jawabku.

            Ia tertawa, lalu berkata, “Ini adalah kuburan seorang lelaki yang bernama Ajif. Dia adalah salah satu komandan dalam pasukan Amirul Mukminin. Konon, Amirul Mukminin marah pada Ajif, lalu membawanya ke sini dalam keadaan terikat. Sesampainya di tempat ini, ia bunuh, lalu mayatnya dilemparkan ke tempat ini, persisnya di bawah ini. Setelah pasukan Amirul Mukminin pergi, kami tutupi mayat Ajif dengan gundukan tanah agar anjing-anjing tidak bisa mengetahui keberadaan mayat Ajif. Demi Allah, di bawah gundukan inilah mayat Ajif dikuburkan.”

            Aku pun merasa heran. Aku pernah terkencing-kencing karena takut pada Ajif, dan sekarang aku telah kencing di atas kuburnya.

 

Sumber: 155 Kisah Langka Para Salaf

 

 

Akhukum fillah, Ibnu Abdil Bari.

Filed Under: Kisah

September 10, 2017 by Ibnu Abdil Bari Leave a Comment

Sinopsis 155 Kisah Langka Para Salaf

Sinopsis 155 Kisah Langka Para Salaf

 

Di dunia ini terdapat jutaan kejadian dan kisah yang terjadi pada umat manusia. Semuanya bisa mendatangkan pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Terlebih jika kisah tersebut adalah kisah-kisah para salaf, yang penuh dengan keteladanan.

buku-155-kisah-langka-para-salaf

Buku 155 Kisah Langka Para Salafadalah buku kisah salaf ketiga setelah Balada Cinta Penemu Kalung Permata dan Air Minum dari Langit yang sudah terbit sebelumnya, Melalui ketiga buku sederhana ini, penulis berusaha memaparkan beberapa kisah generasi teladan yang diabadikan oleh para ulama terdahulu dalam buku-buku mereka; baik buku hadits, sejarah, biografi, fikih, akhlak dan adab, dan berbagai disipilin ilmu yang lain. Tentunya, buku-buku turats tersebut adalah buku klasik yang ditulis oleh ulama yang otoritatif dan dikenal shahih periwayatannya –insyaAllah.

Maka, di dalam ketiga buku ini kita akan diajak menadaburi dan menghayati kisah-kisah para salaf yang mulia, yang keteladanan mereka akan menjadi warisan peradaban yang akan dikenang dari satu generasi ke generasi berikutnya; hanyut dalam indahnya keimanan, ketakwaan, keikhlasan, kejujuran, kedermawanan, ketawadhuan, keluhuran akhlak dan budi pekerti mereka yang agung.

 Mudah-mudahan setiap kisahnya bisa memperbarui iman kita, dan memunculkan ghibtah (iri dalam kebaikan) lalu tersengat untuk bisa meneladani mereka.  Semoga.

Di antara kelebihan ketiga buku ini -dibanding buku-buku semisalnya adalah dicantumkan buku rujukannya. Penulisan referensi ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban ilmiah kepada para pembaca, dan agar bisa dijadikan bahan kajian selanjutnya. Selamat membaca!

Harga Buku Rp 70.000, (Gratis Ongkir untuk Wilayah Solo, Semarang, Kudus, dan Sekitarnya. dan subsidi 10.000 untuk ongkir di atas 10.000). 

 

Buku 155 Kisah Langka Para Salaf Penerbit Pustaka Arafah, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 428 halaman, ukuran buku 14 x 20,5 cm, dan dengan berat 650 gram. Penulis: Ibnu Abdil Bari El-Afifi, Penerbit: Pustaka Arafah.

 

Berminat? Silahkan hubungi kami di 085647219609

Filed Under: Bukuku Tagged With: 155 Kisah Langka Para Salaf, Buku Kisah-kisah Salaf, kisah-kisah salaf

  • « Previous Page
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 66
  • Next Page »

Tulisan Terakhir

  • Zina adalah HUTANG!
  • Menulislah!
  • Qomusika
  • Sinopsis buku “Air Minum dari Langit”
  • Jasa Pengetikan Bahasa Arab – Jasa Ketik Arab Online

Komentar Terakhir

  • Kekalutan, Penderitaan, Keadilan, dan Pembalasan – Adam's Blog on Hakekat Kejujuran
  • Jangan Sampai Terlewat! Ini Waktu Berdoa Paling Mustajab Di Hari Jumat – Infohaji.co.id on Doa Mustajab pada Hari Jum’at, Kapan?
  • Zaky on Teruntuk Ukhti yang Tengah Menanti
  • Yuni on Mendidik Karakter Dengan Karakter | Catatan Parenting Ida S. Widayanti
  • Diyahla diyah on Adzan Tengah Malam

Pengunjung

Copyright © 2019 · Generate Pro Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in