Seorang wanita tua menghadap Sultan Sulaiman Al Qanuni untuk mengadu bahwa tentara sultan mencuri ternak dombanya ketika dia sedang tidur.
Setelah mendengar pengaduan itu, Sultan Sulaiman berkata kepada wanita itu, “Seharusnya kamu menjaga ternakmu dan jangan tidur.”
Mendengar perkataan tersebut wanita tua itu menjawab, “Saya mengira baginda menjaga dan melindungi kami sehingga aku tidur dengan aman.”
Berakal atau gila
Harun Ar Rasyid mengutus menterinya, Tsumamah, agar meninjau rumah sakit jiwa untuk meninjau keadaan mereka. Tsumamah melihat di antara mereka, ada seorang pemuda tampan seperti seorang yang waras. Pemuda itu mendahului bertanya kepada menteri, “Saya ingin mengajukan satu pertanyaan.”
Menteri menjawab, “Silahkan bertanya”
Pemuda itu bertanya, “Kapan seseorang yang tidur menikmati tidurnya?”
Menteri menjawab, “ketika ia bangun tidur.”
Pemuda itu bertanya, “Bagaimana dapat menikmati tidur sesudah bangun?”
Menteri menjawab, “Ya, kelezatan tidur sebelum dia tidur”
Pemuda itu bertanya lagi, “bagaimana dapat menikmati kelezatan tidur sedangkan dia belum tidur?
Menteri menjawab lagi, “Kelezatan dan kenikmatan tidur saat dia tidur.”
Pemuda itu lantas berkata, “orang yang sedang tidur tidak merasakan sesuatu. Bagaimana bisa orang yang tidak sadar bisa merasakan sesuatu.”
Menteri bengong, tidak bisa menjawab. Dia pergi dan bersumpah sama sekali tidak akan berdebat dengan orang gila.
Penipuan Terakhir
Seorang penipu ulung dalam keadaan sakit keras dan menjelang ajal. Hidupnya sebatang kara, tidak mempunyai keluarga dekat maupun jauh.
Ia merencanakan sesuatu agar mati secara terhormat, pemakamannya dilakukan secara layak, dan ia dihormati oleh orang banyak.
Maka ia berbisik kepada seorang kaya, “jika saya meninggal dunia, seluruh harta saya akan saya serahkan kepada anda. Harta itu saya simpan di bawah ubin ini. Dua hari sesudah saya meninggal, angkatlah ubin ini. Ambillah seluruhnya untuk anda. Halal dari saya.”
Orang kaya itu mempercayai kata-katanya. Setelah penipu ulung itu meninggal, maka ia menanggung semua biaya pemakaman jenazah orang itu.
Setelah penguburan jenazah, orang kaya itu menuju ubin tempat penyimpanan uang. Namun setelah ubin itu diangkat, di bawahnya tidak terdapat apa-apa.
Pengutang yang bangkrut
Beberapa orang pedagang mengadukan seorang pelanggan kepada hakim. Mereka menuduh pelanggan itu tidak mau membayar harga barang yang telah diambilnya, bernilai jutaan rupiah.
Hakim bertanya kepada orang yang berhutang, “Bagaimanakah tanggapanmu terhadap tuduhan mereka?”
Tertuduh itu menjawab, “Apa yang merka tuduhkan memang benar, tetapi saya mohon agar mereka bersabar sampai saya dapat menjual lahan pertanian, unta, dan ternak saya.”
Mereka menjawab, “Dia berbohong pak Hakim! Demi Allah, sedikitpun dia tidak memiliki harta kekayaan.”
Si penghutang menjawab, “Pak hakim sudah mendengar sendiri kesaksian mereka tentang kebangkrutan say, lalu bagaimana pula mereka menuntut saya?” akhirnya hakim memutuskan bahwa tertuduh bebas.
Adam masih di surga
Seorang wanita berceramah di hadapan kaum pria dan wanita. Setelah memuji-muji pernaan dan jasa kaum wanita terhadap pria, ia berkata, “coba bapak-bapak pikirkan, bagaimanakah kiranya nasib pria kalau tidak ada kaum wanita?”
Dengan tenang, seorang pria menjawab, “tentunya, Adam masih berada si surga.”
- 1
- 2
- 3
- 4
- Next Page »