Abdullah bin Iyas menceritakan dari ayahnya, bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz mengantarkan jenazah keluarganya ke kubur. Ketika para pengiring lainnya telah pulang, Umar dan salah seorang shahabatnya masih tetap berada di sisi kuburan. Shahabatnya bertanya,
“Wahai Amirul Mukminin, jenazah yang kau antarkan itu telah meninggalkanmu, tidakkah engkau juga ingin meninggalkannya?”
Umar menjawab, “Ya, aku juga ingin meninggalkannya, hanya saja kuburan yang ada di belakangku seakan-akan memanggilku dan berkata,
“Wahai Umar, tidakkah engkau ingin bertanya kepadaku tentang apa yang telah kuperbuat terhadap orang yang engkau cintai ini?”
“Ya.”
“Aku telah mengoyak-ngoyak kain kafannya, mencabik-cabik badannya, menghisap darahnya dan mengunyah dagingnya.”
“Tidakkah engkau ingin bertanya tentang apa yang telah ku perbuat terhadap anggota tubuhnya?”
“YA.”
“Aku telah mencabut (satu persatu) kedua telapak tangan dari tulang hastanya, kedua tulang hastanya dari tulang lengan atasnya dan kedua lengan atasnya dari tulang pundaknya. Aku juga telah mencabut kedua tulang pangkal paha dari kedua pahanya, kedua pahanya dari ruasnya, kedua ruasnya dari tulang betisnya dan kedua betisnya dari kedua telapak kakinya.
Sejenak kemudian, Umar menangis dan berkata, “Bukankah dunia itu fana. Orang yang mulia akan menjadi hina, yang kaya akan menjadi miskin papa, yang muda akan berangsur tua dan yg hidup juga akan mati juga?” [Reference; Malam pertama di alam kubur, karya Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arify dkk, 2005, cet; VI, hal; 40, dan Majalah Ar-Risalah, Edisi 102 Vol. IX No. 6, Desember 2009, hal; 26].
Sesaat sebelum mati, kita akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar. Kita merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.
0 Menit : Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.
1 Menit : Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
3 Menit : Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
4 – 5 Menit : Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
7 – 9 Menit :Penghubung ke otak mulai mati, efek yang sama terjadi ketika anda menyaksikan sinetron.
1 – 4 Jam : Rigor Mortis * Membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
4 – 6 Jam : Rigor Mortis * Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
6 Jam : Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
8 Jam : Suhu tubuh langsung menurun drastis.
24 – 72 Jam :Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri !
36 – 48 Jam : Rigor Mortis * Berhenti, Tubuh anda selentur penari balerina lagi.
3 – 5 Hari : Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
8 – 10 Hari : Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
Beberapa Minggu : Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya terlepas.
Satu Bulan : Kulit mulai mencair !.
Satu Tahun : Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh anda !
* Rigor Mortis Adalah Fase Dimana Keseluruhan Otot Di Tubuh Menjadi Kaku.
sumber : http://haxims.blogspot.com/2009/12/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-kita.html
akhukum fillah, Ibnu Abdil Bari el ‘Afifi
Leave a Reply