Selain hikmah yang terkandung dalam syariat udhiyah di atas, terdapat pelajaran lain yang dapat kita ambil dari ibadah udhiyah ini.
- Secara Vertical (حَبْلٌ مِّنَ اللهِ/ hablumminallah)
Secara vertical berarti ini menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita. Serta melahirkan kesadaran bahwa semua nikmat itu merupakan karunia Allah. Selain itu, ibadah udhiyah dapat menjadi tolok ukur ketakwaan dan keimanan seseorang.
Semakin tinggi ketakwaan seseorang, maka semakin mudah dan semakin besar keinginannya untuk melaksanakan syariat udhiyah. Begitu pula kebalikannya, semakin rendah keimanan seseorang, maka semakin enggan dirinya untuk mengeluarkan hartanya dalam rangka melaksanakan syariat udhiyah.
- Secara Horizontal (حَبْلٌ مِّنَ النَّاسِ / hablumminannas)
Ditinjau dari segi horizontal maka kita akan melihat sisi hablumminannas. Bagaimana syariat udhiyah mengajarkan kita agar memelihara rasa solidaritas dan sosial dengan orang-orang di sekitar kita.
Ketika seseorang menyembelih hewan qurban, maka tidak semuanya akan dimakan sendiri. Akan tetapi sebagian dagingnya bagi diri dan keluarganya sedangkan yang lainnya akan dibagi.
Ikhtitam
Begitu banyak hikmah dan pelajaran dalam syariat udhiyah, tentunya sebagai seorang muslim harus memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan syariat ini. Bahkan untuk menghasung umatnya dalam ber-udhiyah rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Barang siapa yang memiliki kemampuan, namun tidak mau berkurban, maka janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami (lapangan shalat ‘Iid).” (Hadits hasan, Shahih Ibnu Majah 3114)
Begitu kerasnya peringatan rasulullah SAW, tidak lain dan tidak bukan kecuali untuk menyadarkan mereka yang memiliki kelapangan namun enggan melaksanakan syariat ini.
Lantas, bagaimana yang tidak memiliki kemampuan? Bagi yang belum mampu melaksanakan udhiyah, hendaknya mulai sekarang menancapkan niat untuk ber-udhiyah tahun dengan dengan disertai usaha keras dengan menabung sedikit demi sedikit. Semoga dengan niat ikhlas disertai usaha keras, Allah mengabulkan niatan kita. Bukan tidak mungkin mimpi hari ini menjadi kenyataan esok hari. Wallahu a’lam bish showab.
Firmansyah
Simo, 13 Oktober 2011