Oleh: Imtihan Syafi’i
Ketika Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi berhasil menguasai ‘Iraq, tidaklah
ia menugaskan seseorang untuk menjabat di sana dan mengatur rakyat
‘Iraq melainkan tidak berumur panjang. Orang-orang ‘Iraq yang tidak
rela dengan kezhaliman yang merajalela mendoakan kebinasaan bagi siapa
saja yang menjadi wakil Hajjaj di ‘Iraq.
Hajjaj pun memutar otak liciknya. Hajjaj meminta seluruh penduduk
‘Iraq untuk memberinya masing-masing sebutir telur ayam dan
meletakkannya di beranda masjid Jami’. Dikatakannya, ia sangat
membutuhkannya. Penduduk ‘Iraq menganggapnya sebagai sesuatu yang
sepele dan bukan merupakan kemungkaran. Mereka merasa tidak punya
alasan untuk menolaknya. Maka berbondong-bondong mereka menuju masjid
Jami’ dengan sebutir telur di tangan masing-masing. Tanpa menaruh
curiga sedikit pun mereka meletakkan telur-telur itu begitu saja di
beranda masjid. [Read more…]